Default
Gateway
Router
adalah komputer general purpose (untuk tujuan yang lebih
luas) dengan
dua atau lebih interface
jaringan (NIC Card) di dalamnya yang berfungsi
hubungan 2 jaringan
atau lebih, sehingga dia bisa meneruskan paket dari satu
jaringan ke jaringan
yang lain.
Untuk jaringan kecil,
interface-nya adalah NIC Card, sehingga router
mempunyai 2 NIC atau
lebih yang bisa menghubungkan dengan jaringan lain.
Untuk LAN kecil
yang terhubung internet, salah satu interface adalah NIC card,
dan interface yang
lain adalah sembarang hardware jaringan misal modem untuk
leased
line atau ISDN atau koneksi internet ADSL yang digunakan.
Router
bisa dibuat dari komputer yang difungsikan sebagai router,
jadi tidak
harus hardware khusus
misalnya cisco router .
Default
gateway dari suatu jaringan merupakan sebuah router yang digunakan
untuk meneruskan
paket-paket dari jaringan tersebut ke jaringan yang lain.
Biasanya LAN dikonfigurasi
hanya mengetahui LAN miliknya dan default
gateway-nya.
Jika dalam suatu LAN tidak ada default gateway-nya maka LAN
tersebut tidak bisa
terkoneksi dengan jaringan lainnya.
Jadi supaya dapat
melakukan routing maka setting/Konfigurasi jaringan perlu
ditambahkan satu lagi
yaitu default gateway.
Sekarang ada tiga
parameter yang penting pada setting/konfigurasi jaringan
yaitu :
1. IP Address
2. Netmask
3. Default Gateway.
Tabel
Routing
Supaya router bisa
melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data,
maka router harus
mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus
saya kirim ke
jaringan yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut
sebagai tabel routing
yang berisi NETID dan Default gatewaynya.
Gambar 5 Contoh
desain jaringan dengan dua subnet
Berdasarkan gambar 2,
berikut ini adalah skenario pengiriman data dari
komputer 192.168.1.5
ke komputer 192.168.2.36 :
1. Komputer
192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari
bahwa alamat tujuan
tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari
daftar “default
gateway” pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket
data kemudian dikirim
ke Gateway tersebut.
2. Pada komputer
192.168.1.13 paket data tersebut kembali diperiksa, dan
ditemukan pada tabel
routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan
192.168.2 lewat IP
192.168.2.43
3. Via IP
192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu
192.168.2.36
Router yang mempunyai
tabel routing yang dikelola secara manual disebut
sebagai static
routing. Tabel tersebut berisi daftar jaringan yang dapat dicapai
oleh router tersebut.
Static
routing dapat mempelajari jaringan yang berada di sekelilingnya secara
terbatas (bila hanya
2 jaringan), tapi bila terdapat banyak jaringan, maka
administrator harus
mengelola tabel routing tersebut secara cermat.
Contoh table routing
:
Destination Gateway
Netmask Interface
10.252.108.0 0.0.0.0
255.255.255.0 eth0
0.0.0.0 10.252.108.1
0.0.0.0 eth0
Perintah-perintah
yang berhubungan dengan Table Routing
# route –n
Digunakan untuk
melihat list table routing
# route add –net default gw
<IP_GTW>
Digunakan untuk
menambahkan default routing dengan IP gateway IP_GTW,
contoh penggunaan:
# route add –net default gw
10.252.108.1
# route add –net 192.168.1.0
netmask 255.255.255.0 gw
10.252.108.1 => utk tambah
tabel routing
# route del –net 192.168.1.0
netmask 255.255.255.0 gw
10.252.108.1 => utk hapus
tabel routing
Digunakan untuk
menghapus jalur routing menuju ke jaringan 192.168.1.0/24
yang melalui gateway
10.252.108.1